Friday, March 20, 2020

Sumber-sumber Sejarah




1. Sumber Sejarah
Sumber sejarah adalah segala bentuk jejak sejarah baik berbentuk lisan, tulisan maupun benda yang dapat digunakan untuk mencari kebenaran masa lampau. Berikut adalah definisi sumber sejarah menurut beberapa ahli.
a.  R. Moh. Ali; sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah Indonesia sejak zaman purba sampai sekarang.
b.  Sidi Gazalba; sumber sejarah adalah warisan yang berbentuk lisan, tertulis, dan visual.
c.   Muh. Yamin; sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah

Secara umum, sumber sejarah terdiri dari beberapa wujud atau bentuk yang dapat diklasifikasikan seperti berikut :
a.  Sumber Tertulis (Sumber Dokumen)
Sumber tertulis adalah sumber sejarah yang diperoleh melalui peninggalan tertulis atau catatan peristiwa yang terjadi di masa lampau. Dapat berupa prasasti, kronik, babad,  hikayat, surat-surat, laporan, notulen rapat, piagam, naskah, arsip dan surat kabar. Sumber tertulis ini sendiri dapat dibedakan lagi menjadi tiga jenis, yaitu
1)  Sumber Tertulis Sezaman dan Setempat
Merupakan sumber yang ditulis pada tempat dan waktu yang sama atau tidak lama setelah terjadinya peristiwa sejarah. Umumnya berbentuk prasasti. Contoh, sejarawan yang hendak meneliti sejarah Kerajaan Kutai maka menggunakan sumber dari prasasti Yupa, yang ditemukan di tempat yang sama (Kalimantan Timur) dan ditulis pada waktu Kerajaan Kutai masih berdiri.

2)  Sumber Tertulis Sezaman Tidak Setempat
Merupakan sumber yang ditulis pada waktu yang sama atau tidak lama setelah terjadinya peristiwa sejarah namun ditemukan di luar wilayah peristiwa sejarah itu. Contohnya, sejarawan dalam meneliti Kerajaan Sriwijaya mendapatkan informasi atau sumber dari Prasasti Ligor (Malaysia) dan Prasasti di Nalanda (India). Kedua prasasti tersebut merupakan sumber tertulis sezaman, namun ditemukan di tempat yang jauh.

3)  Sumber Tertulis Setempat Tidak Sezaman
Merupakan sumber yang ditemukan di tempat yang sama atau sekitar terjadinya peristiwa sejarah, namun ditulis di waktu yang berbeda/jauh setelah peristiwa sejarah. Contohnya, sumber sejarah Kerajaan Mataram Kuno masa Dinasti Sanjaya ditemukan pada masa Kerajaan Mataram Islam namun terletak di wilayah Mataram Kuno.

Sartono Kartodirjo dalam “Lembaran Sejarah Tanggal 9 Juni 1974”, membagi jenis-jenis sumber tertulis (dokumen) menjadi :
1)  Otobiografi
Dalam otobiografi dapat diperoleh data tentang faktor-faktor subjektif, misalnya nilai sosial, proses sosial, situasi sosial dan perubahan sosial.

2)  Surat Pribadi, Buku Harian, Memoar
a)  Surat Pribadi, didalamnya biasanya memuat hal-hal penting seperti tata susila, adat istiadat, lembaga sosial, dan tentunya pokok pembicaraan. Contohnya surat-surat R.A. Kartini kepada Ny. Abendanon yang diterjemahkan menjadi buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
b)  Buku Harian, yaitu catatan pribadi seseorang. Contonya, “Jakarta Diary” dari Mochtar Lubis, yang banyak memuat tentang situasi masyarakat Indonesia pada masa demokrasi terpimpin.
c)  Memoar, yaitu catatan perjalanan seseorang ke suatu tempat. Contoh, perjalanan Tome Pires dalam “Suma Oriental” yang memberikan gambaran struktur sosial masyarakat muslim abad 16 di kerajaan dan kota pantai seperti Malaka dan Tuban.

3)  Surat Kabar
Data yang dimuat dalam surat kabar banyak menunjukkan fakta, interpretasi, opini, pikiran-pikiran spekulatif atau gagasan. Surat kabar menjadi dokumen inti untuk membatu penentuan tanggal dari sumber lain.

4)  Cerita Roman
Roman atau Novel mamang hanya sebuah karangan, namun terkadang terdapat informasi tentang keadaan sosial seperti struktur dan kelas sosial, serta lembaga sosial. Contohnya “Serat Centini”, sebuah karya sastra yang mengambarkan kehidupan social dari periode awal sampai pertengahan Mataram Islam.

5)  Dokumen Pemerintah
Di dalam dokumen pemerintah biasanya terdapat keputusan-keputusan, berita, laporan tentang peristiwa, laporan tahunan, data statistik dan pernyataan pemerintah.

b.  Sumber Benda (Artefak)
Sumber benda juga disebut sebagai sumber korporal, yaitu benda-benda peninggalan masa lampau seperti bangunan, kapak, gerabah, perhiasan, patung, candi, gereja, masjid, persenjataan, benda-benda pemakaman kuno dan sebagainya.

c.  Sumber Lisan
Sumber lisan adalah keterangan langsung dari pelaku atau saksi sejarah. Keterangan dari pelaku atau saksi sejarah yang masih hidup menjadi sumber sejarah yang penting untuk melengkapi sumber-sumber sejarah lainnya. Kelemahan dari sumber sejarah lisan adalah adanya unsur subjektivitas. Umumnya para pelaku sejarah cenderung membesar-besarkan peranannya dalam peristiwa sejarah yang dialaminya.

d.  Sumber Rekaman
Sumber rekaman ada karena perkembangan teknologi yang semakin canggih. Pada zaman modern ini telah banyak peristiwa yang diabadikan dalam rekaman. Peranan pers cukup penting dalam sumber rekaman. Contohnya, rekaman peristiwa sekitar proklamasi, demonstrasi, atau peristiwa penting lainnya.

2.  Bukti Sejarah
Bukti adalah segala sesuatau yang dapat memeperkuat kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan. Dalam ilmu sejarah, bukti merupakan jejak-jejak peninggalan perbuatan pada masa lampau. Dapat berupa keterangan dari pelaku atau saksi, dapat pula berupa benda peninggalan yang tertulis atau tidak tertulis.
Berdasarkan urutan penyampaiannya, sumber sejarah terbagi dalam beberapa jenis
a.  Sumber Primer (Sumber Pertama)
Sumber Primer, yaitu peninggalan asli sejarah, seperti prasasti, kronik, piagam, candi yang benar-benar berasal dari zamannya.
b.  Sumber Sekunder (Sumber Kedua)
Sumber Sekunder, yaitu benda-benda tiruan dari benda aslinya atau sumber-sumber kepustakan sebagai hasil penelitian ahli-ahli sejarah, seperti prasasti tinulad (tiruan), laporan penelitian, dan terjemahan kitab-kitab kuno.
c.   Sumber Tersier (Sumber Ketiga)
Sumber Tersier, yaitu berupa buku-buku sejarah yang disusun berdasarkan laporan penelitian ahli sejarah tanpa melakukan penelitian langsung.

3.  Fakta Sejarah
Fakta sejarah adalah kumpulan sumber atau data yang telah diuji melalui kritik sejarah. Fakta sejarah adalah wujud interpretasi seseorang terhadap sumber sejarah. Fakta sejarah dapat digolongkan menjadi :
a.  Fakta Benda (Artefak)
Fakta benda atau artefak adalah fakta yang berupa benda konkret. Benda tersebut ditemukan melalui penggalian arkeologi seperti tugu, prasasti, candi, dan kubur batu.

b.  Fakta Mental
Fakta mental atau Mentifact adalah fakta abstrak yang berupa keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat tertentu. Fakta mental meliputi ide, konsep, gagasan, ideologi, agama, dan inspirasi. Contohnya, mental orang Aceh yang keras dan tidak mudah menyerah mengakibatkan pihak Belanda kewalahan menghadapinya.

c.   Fakta sosial
Fakta sosial atau Sosiofact adalah fakta yang berkembang dalam kehidupan suatu masyarakat pada zaman tertentu. Fakta sosial dapat meliputi lembaga sosial, kelas sosial, pranata sosial, dan konflik sosial.

Masalah sosial dalam masyarakat dapat mempengaruhi peristiwa sejarah. Contoh, pemberontakan etnis Tionghoa terhadap Belanda tahun 1740 di Batavia. Kesuksesan bisnis etnis Tionghoa membuat Belanda khawatir perekonomian Batavia akan dikuasai mereka, sehingga Belanda banyak membunuh orang Tionghoa.

No comments:

Post a Comment

Sapta Tirta : Berbagai Kekuatan Kegunaan & Keunikan

  Sejarah Perjuangan Leluhur Bangsa Obyèk wisata spiritual Sapta Tirta (7 macam air sendang) terdapat di desa Pablengan Kecamatan Matésih ...