Friday, November 30, 2018

13 Karakter, Sifat dan Kebiasaan Orang Jawa



 
 

Kebiasaan Orang Jawa – Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya yang beragam. Tiap daerah pastinya memiliki kebiasaan dan tradisi yang berbeda, seperti kebiasaan orang sunda, Kebiasaan Orang Maluku ataupun Betawi. Kebiasaan & tradisi ini kemudian menjadi ciri khas tersendiri bagi masyarakat daerah tersebut. 

Masyarakat dari Suku Jawa, misalnya, terkenal dengan kesopanan, tata krama dan kelembutannya. Ini menjadi ciri khas ketika mereka berbaur dengan suku lain. Ini adalah sifat-sifat dasar yang diturunkan oleh nenek moyang mereka. Meskipun, tentu saja tidak seluruh orang Jawa memiliki sifat-sifat positif tersebut.

1. Pemalu, Sungkan Tapi Suka Menyapa
Mungkin kamu pernah bertemu dengan orang Jawa yang hanya senyum-senyum dan ngangguk ketika berpapasan. Pada dasarnya orang Jawa adalah pemalu dan sungkan apalagi bila mereka berada dalam lingkungan yang benar-benar baru. 
Mereka suka menyapa, Namun biasanya jarang berani memulai percakapan. Cobalah untuk memulai percakapan dengannya. Karena sebetulnya juga mereka adalah orang-orang yang asyik ketika diajak sharing atau ngobrol ngalor ngidul. Coba aja . hehe
 

2. Pandai Menjaga Etika dan Sopan Santun
Orang jawa itu sopan, baik terhadap orang yang lebih tua ataupun terhadap sesama, Mereka juga pandai menjaga etika ketika berbaur dalam lingkungan bermasyarakat. 

Merundukan badan ketika berjalan di depan orang yang lebih tua  sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Jawa sebagai wujud penghormatan, tata krama, dan sopan santun. Sikap tubuh yang merunduk ini juga merupakan tanda bahwa seseorang sungguh menghargai dan dapat menempatkan posisi dirinya.
 


3. Orang Jawa Itu Pekerja Keras dan Penurut
Bila ditinjau dalam lingkup perusahaan. Orang-orang Jawa adalah pekerja – pekerja terbaik. Mereka mengerjakan apa yang seharusnya mereka kerjakan, tak pernah mengeluh dan berdedikasi tinggi terhadap apa yang dibebankan padanya. 

Orang jawa juga disiplin dalam waktu dan sepengalaman penulis bergaul dengan orang Jawa, mereka nggak pernah neko-neko dalam kehidupannya. Ketika menerima gaji bulanan misalnya. Mereka jarang memboroskan uang untuk membeli sesuatu yang dirasa tidak perlu. Mereka lebih tertarik menabung atau mengirimkan uang pada orang tua atau sanak saudaranya di kampung. Dan itu adalah salah satu hal yang penulis suka dari mereka.

4. Hidup Mengalir Seperti Air
Ini sebetulnya masih berkaitan dengan poin nomor 3. Orang dari suku Jawa itu terlihat seperti menganut filosofi hidup mengalir seperti air. Menjalani kehidupan seolah tanpa beban dan tanggungan. 

Dalam pemikiran penulis. Mereka seperti mempunyai pemahaman. “Hidup itu yang penting bisa makan, Ibadah dan bisa menghidupi keluarga”. Mereka mengalir seolah tidak memikirkan hal-hal lainnya. Hmmm,  Entah itu sesuatu yang harus penulis katakan sebagai hal negatif atau positip.

5. Menerima Apa Adanya
Hal lain yang penulis suka dari orang Jawa adalah sikapnya yang menerima apa adanya. Terutama dalam hal hubungan. Mereka menerima keadaan apapun dari pasangannya. Asal mereka saling suka dan merasa cocok. Selanjutnya ya langsung nikah dan membentuk keluarga.

6. Suka Mengalah, Kalem dan Menghindari Konflik
Dalam keluarga, mereka adalah orang-orang yang suka mengalah. Ini tentu saja jadi nilai positif dalam keharmonisan sebuah rumah tangga. So, Buat kamu yang sedang mencari pasangan hidup. Pertimbangkanlah orang-orang Jawa dalam list pencarian jodohmu.

7. Wong Jowo Kwi Gampang Ditekak – Tekuk 
Orang jawa itu luwes. Gampang berbaur dengan orang-orang dari suku lain walaupun mereka agak pemalu dan sungkan. Kesopanan dan keramahan orang jawa membuat orang-orang senang bergaul dengan mereka.

8. Gaya dan Nada Bicaranya Sopan 
Seperti diketahui, Bahasa Jawa adalah bahasa yang memiliki strata halus, sedang dan kasar. Orang-orang Jawa, terutama yang berasal dari daerah Yogyakarta dan Solo dikenal dengan kehalusan dan kelembutan bicaranya.

Berbeda dengan orang-orang Jawa di bagian timur dan pesisir, yang (katanya) bahasanya agak kasar dan keras. yang bahasanya pake c.k – c. k (CoeK) gitulah. Hahha 


9. Mempertahankan Tradisi dan Budaya
Banyak sekali tradisi-tradisi yang berawal dari leluhur jawa yang masih lestari dan dilakukan sampai sekarang. Beberapa tradisi tersebut merupakan simbol-simbol dari suatu peristiwa penting dimasa lalu atau bentuk rasa syukur yang dibingkai dalam sebuah acara.

10 . Muluk / Puluk
Nah, istilah ‘puluk’ atau ‘muluk’ mungkin asing di telinga kita, meski kita sendiri adalah orang Jawa. Puluk atau muluk adalah kebiasaan makan dengan menggunakan tangan.

Kebiasaan orang Jawa ini sudah diturunkan sejak lama dan sampai saat ini masih banyak masyarakat kita yang melestarikannya. Menyantap makanan dengan menggunakan tangan dirasa lebih nikmat; terlebih jika sambil duduk lesehan (duduk di atas tanah/ lantai dengan alas di bawahnya).

11. Orang Jawa Arif dan Ramah
Meski sudah jarang dijumpai dalam kehidupan masyarakat sekarang, masih ada sedikit masyarakat yang menjunjung tinggi kearifan.  Sebagai contoh, ketika sedang berkunjung ke suatu desa, masyarakat desa menyambut kita dengan ramah dan menjamu kita dengan beragam hidangan terbaik mereka.

Kamu tentu pernah mengalami pengalaman ini saat bertamu di sebuah rumah di desa. Tentu kearifan ini jarang atau bahkan tidak akan ditemui di kehidupan perkotaan. Benar begitu?


12. Kebiasaan Orang Jawa ( Banyak ‘Melarang’)
Pernah dengar ungkapan larangan ‘ora ilok’. Ungkapan ini, dalam bahasa jawa, mengandung pesan/ nilai moral serta budi pekerti bagi masyarakat Jawa. Ungkapan tersebut memiliki arti ‘dilarang melakukan perbuatan yang melanggar unggah-ungguh atau nilai kesopanan’.

Sebagai contoh : ‘Ora ilok mangan karo ngomong’ yang artinya ‘tidak boleh makan sambil bicara’ karena dapat menyebabkan tersedak.

13. Suka Menolong dan Mangan Ora Mangan Sing Penting Ngumpul
Kalimat Mangan ora mangan sing penting ngumpul yang artinya Makan tidak makan yang penting kumpul, mungkin sering kita dengar.  Filosofi orang Jawa yang sangat terkenal bila dimaknai secara luas, bisa diartikan sebagai orang-orang yang suka berkumpul, saling membantu dan gotong royong tanpa mengharapkan imbalan.

No comments:

Post a Comment

Sapta Tirta : Berbagai Kekuatan Kegunaan & Keunikan

  Sejarah Perjuangan Leluhur Bangsa Obyèk wisata spiritual Sapta Tirta (7 macam air sendang) terdapat di desa Pablengan Kecamatan Matésih ...