Jenis-jenis
makanan untuk hiasan Gunungan, antara lain :
·
Tedheng,
dibuat dari beras ketan, dimask, lalu ditumbuk sampai lumat, kemudian dibuat
pipih setebal 1 cm dan dibentuk segitiga sama sisi, panjang tiap sisi 20 cm,
berwarna merah. Jumlah Tedheng 25 buah, tetapi yang dipasang cuma 24.
·
Eblek,
dibuat dari beras ketan ditanak, lalu ditumbuk sampai lumat, kemudian dicetak
berbertuk persegi panjang, dengan ukuran 20x15 cm, tebal 1 cm.
·
Bethetan,
dibuat dari beras ketan, cara memasak dan mencetaknya sama dengan Tedheng dan
Eblek, namun berbentuk seperti paruh burung Bethet. Warnanya merah, berjumlah
30 buah. 12 buah untuk menghias gunungan putri, 12 untuk gunungan dharat,
sisanya untuk menghias gunungan pawuhan.
·
Ilat-ilatan,
dibuat dari beras ketan, ditanak, diberi warna merah, kuning, hijau, hitam dan
putih, lalu ditumbuk sampai lumat, berbentuk pipih panjang tebalnya 1 cm, lebar
3 cm, panjang 30 cm. Ilat-ilatan ini dijemur sampai kering dan diberi tangkai bambu
yang panjang. Jumlah seluruhnya 130 buah. 60 berwarna hitam untuk menghias
mustaka gunungan putrid. 70 dengan lima macam warna digunakan untuk hiasan
mustaka gunungan dharat.
·
Ole-ole,
merupakan rangkaian dari kucu dan upil-upil. Sujen-sujen dari bambu yang
panjangnya 60 cm, dibengkokkan seperti cambuk atau seperti busur panah. Pada
tangkai busur diikatkan 6 buah kucu dan 25 upil-upil yang beraneka macam
warnanya.
·
Badheran,
dibuat dari kayu randu, berbentuk seperti ikan badher, diberi tangkai bambu
sepanjang 50 cm. Badheran lalu dibalut dengan adonan tepung beras dan digoreng
sampai matang. Jika sudah matang, Badheran akan sangat keras dan taha lama.
Badheran ini digunakan untuk mustaka gunungan laki-laki, jumlahnya 5 buah.
·
Bendhul,
dibuat dari tepung beras. Cara membuatnya seperti Badheran, namun isinya bilah
bambu sepanjang 4 cm diikatkan pada tangkai sepanjang 50 cm. Adonan tepung
beras dibalutkan pada ujung tangkai bilah bambu tersebut, dibentuk bulat
sebesar bola tenis, lalu digoreng sampai matang. Warna kuning tua.
·
Tangkilan
kacang, berbentuk rangkaian kacang panjang, cabai merah dan
cabai hijau. Cara merangkainya : 4 buah kacang panjang, sebuah cabai merah,
sebuah cabai hijau, setangkai kucu, diikat menjadi satu lalu diberi tangkai
yang agak panjang.
Gunungan
adalah berbagai jenis tanaman dan sayur-sayuran yang diatur tersusun meninggi
hingga menyerupai gunung. Dalam penyelenggaraan Garebek mulud, ada enam macam
gunungan yang dikeluarkan dari komplek keratin ke masjid besar. Enam macam
gunungan tersebut masing-masing yaitu : Gunungan Kakung (gunungan laki-laki),
Gunungan Putri (gunungan perempuan), Dharat, Gunungan Gepak, Gunungan Pawuhan
dan Gunungan Picisan.
Gunungan
Kakung (laki-laki)
Gunungan ini berbentuk kerucut setinggi 2 m. puncak gunungan
disebut Mustaka, terdiri dari rangkaian lima buah Badheran yang diikat bersama
tangkai-tangkai Bendhul. Jumlah Bendhul yang diperlukan adalah 140 buah. Di
bawah susunan Bendhul paling bawah, dipasang secara melingkar Sangsangan, yaitu
telur rebus sebanyak 20 butir yang dirangkai dengan tali.
Bagian
tubuh Gunungan Kakung, yaitu mulai dari sebelah bawah susunan Bendhul sampai ke
dasar gunungan, dihias dengan tangkilan kacang, sampai rangka gunungan tidak
terlihat sama sekali, karena tertutup oleh rangkaian tangkilan kacang tersebut.
Pada bagian tubuh gunungan, dihias dengan 15 buah Pelokan, yang digantungkan
terpencar di seluruh permukaan kerucut gunungan, yaitu dibagian lebih rendah
dari untaian sangsangan. Pelokan ialah telur dadar.
Pada
jarak kira-kira 50 cm di sebelah bawah sangsangan, ditancapkan beberapa tusuk
Dhengul, yaitu telur rebus yang diberi tangkai sebuah sujen. Sujen inilah yang
ditusukan ke dalam kerangka gunungan kakung di sela-sela tangkilan kacang.
Untuk
mengangkutnya, Gunungan Kakung dimasukkan ke dalam sebuah Jodhangan, yaitu
kotak terbuat dari kayu kayu jati bercat merah tua. Permukaan Jodhangan 2x2 m,
dilengkapi dua batang kayu untuk pemikul. Tiap sudut Jodhangan diletakkan tiga
buah tumpeng dari nasi beserta lauk-pauknya.
Kain
bercorak Bangun Tulak (dasar warna biru tua dengan hiasan warna putih dibagian
tengahnya) dihamparkan pada bagian dasar gunungan dan menutupi bagian atas
Jodhangan sehingga tumpeng-tumpeng dan Tempelangan-tempelangan yang dimasuki di
dalam Jodhangan itu tertutup olehnya. Empat helai Samir (selendang sutera)
dihiaskan pada tubuh gunungan sehingga menambah ketampanan penampilannya dan
digambarkan sebagai seseorang yang mengenakan sampur.
Gunungan
Putri (perempuan)
Bentuk
gunungan perempuan mirip dengan piala. Pada bagian dasar lebih kecil dari
bagian atas. Sedang dari bagian atas yang paling lebar itu ke puncak membentuk
kerucut yang tidak runcing seperti tutup piala. Bagian yang kelihatan seperti
tangkai pegangan tutup piala inilah yang disebut mustaka Gunungan Putri.
Mustaka
gunungan berbentuk seperti gunungan wayang kulit, diberi tangkai yang panjang dan
diikatkan dengan tiang yang menancap pada as Dhumpal. Di sekitar mustaka
diikatkan 60 buah ilat-ilatan yang bertangkai. Di sekitar mustaka juga diatur
upil-upil dengan anaka macam warnanya, makin merendah.
Sebelah
bawah lingkaran upil-upil diatur Tlapukan, juga bermacam-acam warnanya, penuh
melingkar, kira-kira tujuh lapis lingkaran. Pada lingkaran yang paling bawah
diatur Rengginan, beberapa lapis sampai bidang yang bentuknya mirip tutup piala
itu penuh dengan hiasan. Di sana-sini pada lingkaran tersebut ditancapkan
Bethetan dan oleh-oleh.
Bagian
tubuh gunungan ditutupi dengan kulit batang pisang, yang disusun berjajar
berdiri dengan bagian yang cekung terletak di bagian dalamnya. Pada bagian
tubuh inilah digantung-gantungkan hiasan, 4 buah Eblek, dan 11 buah Tedheng
yang digantungkan dengan tali-tali.
Agar
Gunungan Putri dapat kaut melekat pada Dhumpal, maka ditancapkan tiang, yang
merupakan kaki gunungan. Pada bagian dasar tiang tersebut ditaruh sebakul
Wajik. Seperti halnya Gunungan Kakung, maka Gunungan Putri inipun diletakkan ke
dalam Jodhangan, yang bias dipasangi dua batang kayu pemikul. Setelah berbagai
sajen dan makanan serta buah-buahan diletakkan di atas Jodhangan, lalu kain
Bangun Tulak di kerukupkan menutupinya.